Sebelum menjelaskan lebih jauh tentang sistem informasi nasional (SISFONAS), saya akan menguraikan sedikit tentang sistem informasi.
Apa itu sistem informasi?
Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. Dalam sistem informasi diperlukannya klasifikasi alur informasi, hal ini disebabkan keanekaragaman kebutuhan akan suatu informasi oleh pengguna informasi.
Kriteria dari sistem informasi antara lain:
1. Fleksibel
2. Efektif
3. Efisien
Istilah sistem informasi menyiratkan suatu pengumpulan data yang terorganisasi beserta tatacara penggunaannya yang mencakup lebih jauh daripada sekedar penyajian.
Keberhasilan suatu sistem informasi yang diukur berdasarkan maksud pembuatannya tentu bergantung pada tiga faktor utama, yaitu :
1. Keserasian dan mutu data
2. Pengorganisasian data
3. Tata cara penggunaannya
Apa itu Sistem Informasi Nasional (SISFONAS) ?
Definisi SISFONAS adalah sebagai upaya “Pengelolaan Sistem Informasi di seluruh tingkat Pemerintahan dalam rangka penyelenggaraan Pelayanan yang efektif dan efisien kepada Masyarakat“ dimana pengelolaan dalam arti kata dimaksud memiliki batasan sebagai berikut:
1. Batasan pengelolaan adalah menyangkut integrasi sistem informasi antar lembaga baik pusat maupun daerah
2. Pengelolaan menyangkut struktur data primer dan derivative yang menjadi data bersama yang dapat dimanfaatkan oleh setiap instansi baik bersifat unilateral maupun multilateral
3. Pengelolaan sistem tidak akan menyentuh sistem didalam intra lembaga suatu instansi
4. Pengelolaan sistem berarti memberikan dukungan teknis kepada setiap instansi melalui lembaga internal instansi yang ditunjuk oleh setiap lembaga untuk bertindak sebagai Chief Information Officer
5. Dukungan teknis dimaksud berupa:
a. Paduan dan arahan
b. Dukungan teknis secara langsung
6. Dukungan teknis dimaksud akan meliputi:
a. Pengamanan sistem
b. Kendali Jaringan
c. Penanggulangan Masalah
d. Pemulihan sistem
e. Kendali dan audit sistem informasi
Suatu sistem informasi dibuat untuk suatu keperluan tertentu atau untuk memenuhi permintaan penggunaan tertentu, maka struktur dan cara kerja sistem informasi berbeda-beda bergantung pada macam keperluan atau macam permintaan yang harus dipenuhi.
Seiring dengan perkembangan teknologi di bidang sistem informasi, penyajian informasi dibidang pemerintahan pun telah dapat dilakukan secara elektronis. Saat ini telah beragam aplikasi diterapkan guna mengolah setiap data yang berkaitan dengan masalah pemerintahan sehingga menjadi informasi yang dapat dijadikan sebagai bahan pengambilan keputusan. Penerapan aplikasi dilakukan pada tingkat pusat dan daerah dengan beragam bidang dan wewenang.
Namun pengembangan aplikasi dibidang pemerintahan dilakukan secara sporadis, hal ini membawa akibat terbentuknya sistem-sistem yang berdiri secara sendiri-sendiri. telah membentuk suatu kepulauan sistem informasi yang terpisah-pisah dan berdiri sendiri. Dimana masing-masing pulau sistem memiliki struktur data, bisnis proses dan teknologi yang berbeda diantara satu dengan lainnya. Hal ini membawa dampak tidak terintegrasinya sistem informasi pemerintahan dan mengakibatkan terjadinya duplikasi dan redudansi data. Dimana akan membawa akibat menjadi tidak efektif dan efisiennya sistem informasi yang dimiliki oleh pemerintah dan berkurangnya efektifitas informasi yang dihasilkan juga tentunya akan mengurangi manfaat yang dibutuhkan dalam rangka pengambilan keputusan.
Dengan terbentuknya konfigurasi sistem informasi yang tidak berada dalam satu konteks sistem informasi terintegrasi mengakibatkan terputusnya mata rantai pengelolaan data dan informasi dalam arus informasi pemerintahan sehingga mengakibatkan informasi yang dihasilkan tidak sebagaimana yang diharapkan.
Konsep pengembangan Sistem Informasi Nasional tidak saja menyangkut infrastruktur jaringan sebagai sarana komunikasi data dan aksesibilitas informasi tetapi juga menyangkut infostruktur (content) yang menyangkut struktur data dan proses bisnis sistem informasi sebagai landasan bagi aplikasi sistem informasi pemerintah. Permasalahan jaringan Infrastruktur yang dihadapi tidak semata-mata menyangkut masalah teknis fisik semata, tetapi juga mencakup masalah kepemimpinan, sumberdaya manusia, regulasi dan faktor-faktor prosedural seperti keamanan, kewenangan pengelolaan data (propietary) dan cetak biru arsitektur sistem yang belum dimiliki oleh setiap instansi maupun lembaga pemerintahan.
Saya berharap Kementerian Komunikasi dan Informasi mampu untuk menjadi motivator, inisiator dan koordinator dalam rangka pengembangan konsep Sistem Informasi Nasional (SISFONAS). Konsep tersebut akan menjadi acuan pengembangan utama yang mendasari setiap rancang bangun sistem informasi yang ada pada instansi dan lembaga pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah. Disamping itu Kementerian Komunikasi dan Informasi juga memiliki fungsi sebagai pintu gerbang informasi nasional dalam rangka tugas utamanya sebagai Country Information Office (CIO), untuk mencapai keberhasilan sebagaimana yang diharapkan sebagai CIO pemerintah, integrasi sistem informasi yang bersifat nasional menjadi hal yang mutlak diperlukan.
Comments (0)
Posting Komentar